Thursday, February 18, 2010

Kedamaian Hati Adalah Kedamaian Sejati



Seorang Raja mengadakan sayembara dan akan memberi hadiah yang melimpah kepada siapa saja yang boleh melukis dengan tema tentang kedamaian. Ada banyak seniman dan pelukis berusaha keras untuk memenangkan pertandingan tersebut. Sang raja berkeliling melihat-lihat hasil karya mereka. Hanya ada dua buah lukisan yang benar-benar paling disukainya. Tapi, sang raja harus memilih satu diantara keduanya.

Lukisan pertama menggambarkan sebuah telaga yang tenang. Permukaan telaga yang itu bagaikan cermin sempurna yang mematulkan kedamaian gunung-gunung yang tenang menjulang mengitarinya.
Di atasnya terpampang langit biru dengan awan putih berarak-arak. Semua yang memandang lukisan ini akan berpendapat, inilah lukisan terbaik mengenai kedamaian.

Lukisan kedua menggambarkan pergunungan juga. Namun tampak kasar dan gundul. Di atasnya terlukis langit yang gelap dan merah menandakan turunnya hujan badai, sedangkan tampak kilat menyambar-nyambar liar. Di sisi gunung, ada air terjun deras yang berbuih-buih. Sama sekali tidak menampakkan ketenangan dan kedamaian. Tapi, sang raja melihat sesuatu yang menarik, di balik air terjun itu tumbuh semak-semak kecil di atas celahan batu. Di dalam semak-semak itu ada seekor ibu burung pipit meletakkan sarangnya. Jadi, di tengah-tengah riuh rendahnya air terjun, seekor ibu pipit sedang mengerami telurnya dengan damai. Benar-benar damai.

Lukisan manakah yang memenangi pertandingan?
Sang Raja memilih lukisan nomor dua.
Tahukah mengapa? Kerana jawab sang Raja, “Kedamaian bukan bererti kita harus berada di tempat yang tanpa keributan, kesulitan atau pekerjaan yang keras dan sibuk.

Kedamaian adalah hati yang tenang dan damai, meskipun berada di tengah-tengah keributan luar biasa.”

“Kedamaian hati adalah kedamaian sejati.”

No comments:

Post a Comment