Buat kesekian kalinya, aku sukar lelapkan mata.
Aku ambil air mutlaq yang mendingin jam 0330 pagi. Ku-raupkan kewajahku, dan 4 anggota wudhu'ku.
Usah terlalu ikut perasaan, pesan diriku sendiri.
Kamu masih ada Allah Rabbul-Jalil. Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang.
Memang kutangguhkan solat Isya' ku. Agar dapat disatukan dgn tahajjudku.
Dimulai dengan bacaan ayat suciMu dari bahagian surah an-Nur, aku dapatkan ketenangan. Ku buang seketika jauh-jauh urusan duniawi, kerungsinganku dan permasalahanku.
Titisan air mata lelaki ini mula mengalir. Setitis ke setitis.. Lalu menjadi deras. Sedu sedan ku tahan. Ku hamburkan segalanya padaMu Tuhanku..
"Allah, aku datang lagi kepadaMu Allah,
Aku bersujud kepadaMu Allah,
Aku merayu kepadaMu Allah,
Ampuni segala dosa-dosaku Allah,
Aku sedang menghadapi dugaan dan ujianMu Allah,
Tabahkan hatiku Allah,
Berilah aku petunjuk dan hidayahMu Allah,
Allah.."
Ku sudahi dengan 2 rakaat hajat, dan 2 rakaat istikharah.
Moga aku dan dia diberikan petunjuk,
Moga aku dan dia diberikan arah,
Moga aku dan dia diberikan hidayah dan keampunan.
Akhir mata hampir terkatup, seperti selalu ~ ku hadiahkan Selawat yang mulia buat Junjungan Besar Nabi (S.A.W.).
Dan dengan harapan agar pahala dan barokah tasbihku ini dapat menyejukkan, mendamaikan serta melembutkan hatiku dan hatimu.
Kubiarkan mata ini, jiwa ini, hanyut bersama lantunan alunan zikir di bibir dan gerakan tasbih dijemari..
Layu.. Sayu.. Rindu..
begitu syahdu catatanmu. Adakah sesyahdu diriku? Andai melupai diriku buat seketika melupakan diriku blh mengurangi kesyahduanmu. Lakukanlah. Hanya doa dan harapan aku panjatkan.
ReplyDeleteTiada apa yang mampu untuk aku lakukan setelah berusaha, selain berserah pada Allah.
ReplyDeleteNamun, Allah Maha Pengasih dengan menganugerahkan aku dengan CINTA.
Pernahkah aku melupakanmu?